Kamis, 28 April 2011

Cara Hidup Bakteri Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri


Cara Hidup Bakteri
                Bakteri memerlukan makanan agar dapat tumbuh dan berkembangbiak. Bakteri memperoleh makanan dengan cara yang beraneka ragam. Selain itu, bakteri juga memerlukan energi yang diperoleh dari proses perombakan makanannya. Proses perombakan makanan ada yang memerlukan oksigen dan ada yang tidak memerlukan oksigen. Cara bakteri memperoleh makanan, memperoleh energi, dan kebutuhannya akan oksigen dapat dijadikan dasar pengelompokkan bakteri.
                Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dikelompokkan menjadi :
a.    Bakteri heterotrof (sebagian besar)
Heterotrof berasal dari bahasa Yunani, yaitu hetero artinya yang lain, dan trophos artinya memakan. Jadi heterotrof adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa organik yang berasal dari organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi :
-            Bakteri Saprofit
Bakteri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makannya dari sisa-sisa organisme atau produk organisme  lain. Sisa-sisa organisme, misalnya daun yang gugur dan feses hewan, sedangkan produk organisme, misalnya susu dan daging. Sisa organisme atau produk organisme yang mengandung bakteri akan mengalami proses penguraian.
Bakteri saprofit merupakan salahsatu jenis organisme pengurai (decomposer) di alam. Contoh bakteri saprofit adalah E. Coli, Lactobacillus bulgaricus, dan beberapa spesies dari Mycrobacterium sp. (bakteri pengurai sampah).
-            Bakteri Parasit
Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Inang tempat hidup bakteri parasit dapat berupa tumbuhan, hewan, dan manusia. Bakteri parasit jika menimbulkan penyakit pada inangnya disebut bakteri patogen. Contoh : Mycobacterium tuberculosis, Bacillus anthracis, dan Clostridium tetani.
b.    Bakteri autrotof
Autrotof berasal dari bahasa Yunani, yaitu auto artinya diri, dan trophos artinya memakan. Jadi bakteri autrotof adalah bakteri yang dapat membuat atau mensintesis makanannya sendiri. Bakteri autrotof dikelompokkan menjadi :
-            Bakteri Fotoautrotof
Bakteri fotoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya matahari untuk membuat makanannya. Jadi pigmen bakteri autrotof utama dalah klorofil dan karoten. Contoh : Thiocystis sp. Adalah bakteri yang memperoleh makanannya melalui fotosintesis.
-            Bakteri Kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk mensintesis makanannya. Energi kimia diperoleh dari proses oksidasi senyawa anorganik. Contoh :
-            Nitrosomonas sp. dan Nitrosococcus sp. (bakteri nitrit) yang mengoksidasi senyawa ammonia menjadi ion nitrit.
-            Nitrobacter sp. (bakteri nitrat) mengoksidasi ion nitrit menjadi ion nitrat.
-            Gallionella sp. (bakteri besi) mengoksidasi ion fero menjadi ion feri.
-            Hydrogenobacter sp. (bakteri hidrogen) yang mengoksidasi gas hidrogen menjadi air.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
·      Nutrisi
Nutrisi untuk bakteri diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Sehingga diketahui beberapa tipe nutrisi bakteri, yaitu :
1.       Energi
Semua bakteri memerlukan anergi untuk hidupnya. Energi tersebut dapat berasal dari cahaya matahari atau karbon. Berdasarkan sumber energi tersebut, bakteri dikelompokkan menjadi bakteri autrotof, heterotrof, fotoautrotof, dan kemoautrotof. Bakteri autrotof adalah bakteri yang memperoleh karbon dai CO2, sedangkan heterotrof adalah bakteri yang memperoleh karbon dari senyawa karbon organik.
2.       Kebutuhan nitrigen untuk bakteri
Beberapa tipe bakteri menggunakan senyawa nitrogen anorganik dan yang lain memerlukan nitrogen dalam bentuk senyawa nitrogen organik.
3.       Kebutuhan belerang (sulfur) dan fosfor untuk bakteri berasal dari senyawa sulfur organik, sedangkan fosfor diberikan sebagai fosfat yaitu garam-garam fosfat.
4.       Kebutuhan beberapa unsur logam, natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga, dan kobalt untuk pertumbuhannya yang normal. Jumlah yang dibutuhkan amat kecil dalam ppm (parts per millon=persejuta).
5.       Kebutuhan vitamin
Beberapa bakteri mampu memnuhi kabutuhan vitaminnya dari senyawa-senyawa lain di dalam medium.
6.       Kebutuhan air untuk fungsi metabolik dan pertumbuhannya.

·      Media Pertumbuhan  Bakteri
Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroba, diperlukan suatu substrat yang disebut media. Media dapat dibuat dari bahan alam seperti toge, kentang, wortel, daging, telur, susu, ataupun dari bahan buatan yaitu senyawa kimia organik atau anorganik.
Syarat media, yaitu :
-          Mengandung semua unsur hara yang diperlukan
-          Memenuhi sema faktor yang diperlukan oleh mikroba, seperti pH
-          Harus dalam keadaan steri

Ø Bentuk, Susunan, dan Sifat Media
Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan pemadat seperti agar, gelatin, dan sebagainya.
Dikenal tiga bentuk media, yaitu :
1.       Media cair (kaldu cair)
Tidak ditambahkan zat pemadat, dipergunakan untuk bakteri dan ragi.
2.       Media padat
Menggunakan agar, merupakan media umum yang dipergunakan untuk pertumbuhan bakteri heterotrof, ragi dan jamur.
3.       Media semi padat atau semi cair
Penambahan zat padat 50%, dipergunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan air, anaerobik atau fakultatif.
Sususnan media :
1.       Air
2.       Protein
3.       Asam amino
4.       Energi
5.       Vitamin
Dapat berbentuk :
1.       Media alami
Disusun oleh bahan alami, kentang, daging, susu, telur, dan lain-lain.
2.       Media sintetik
Disusun dari senyawa kimia.
3.       Media semi sintetis
Media yang disusun berdasarkan campuran bahan alami dan bahan sintetis.
Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari pepton, ekstrak daging, NaCl, dan aquades. Agar toge untuk pertumbuhan jamur/ragi, dan agar wortel untuk pertumbuhan ragi dan beberapa jenis jamur.
Sifat media : tujuan lain penggunaan media yaitu untuk isolasi, seleksi, evaluasi, dan diferensiasi biakan yang didapat, artinya penggunaan zat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan. Setiap media mempunyai sifat (spesifikasi) tersendiri sesuai dengan maksudnya.
Pembagian media berdasrkan sifat, yaitu :
1.       Media umum
Media umum adalah media yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan satu atau lebih kelompok mikroba secara umum. Contoh, agar kalsu nutrisi (nutrien agar) untuk bakteri dan agar kentang dekstrosa (PDA).
2.       Media pengaya
Media pengaya adalah media yang digunakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada suatu jenis atau kelompok mikroba untuk tumbuh dan berkembangbiak lebih cepat dari jenis atau kelompok lainyya yang sama-sama berada dalam satu bahan.
Contoh : untuk memisahkan Salmonella typhosa dari feses manusia digunakan media pengaya seperti kaldu-selenit atau kaldu tetrationat.
3.       Media selektif
Media selektif adalah media yang hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba tertentu tetapi akan menghambat atau mematikan jenis yang lain. Contoh media SS (Salmonella-Shigella) agar untuk bakteri Salmonella sp. dan Shigella sp.
4.       Media diferensial
Media diferensial adalah media yang dugunakan untuk pertumbuhan mikroba tertentu serta penentuan sifat-sifatnya. Cintih : media agar darah yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri hemolitik.
5.       Media penguji
Media penguji adalah media yang digunakan untuk pengujian senyawa atau benda tertentu dengan bantuan mikroba. Contoh : media penguji vitamin, asam amino, residu pestisida, dll. Media ini, selain berisi kebutuhan dasar mikroba juga ditambahkan bahan yang akan diuji.
6.       Media perhitungan
Media perhitungan adalah media yang digunakan utnuk menghitung mikroba pada suatu bahan. Media ini dapat berupa media umum, media selektif, media diferensial, atau media penguji.

·         Kondisi Fisik
1.       Suhu
Proses pertumbuhan tergantung pada reaksi kimiawi dan laju reaksi kimia dipengaruhi oleg suhu. Sehingga pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh suhu.
Berdasarkan suhu, bakteri dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu :
-          Psikrofil yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu 0o  sampai 30o C.
-          Mesofil merupakan kelompok bakteri yang tumbuh pada suhu 20o sampai 40oC.
-          Termofil yaitu bakteri yang tumbuh pada suhu 50oC atau lebih.
2.       Oksigen
Gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri ialah oksigen dan karbon dioksida. Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dikelompokkan menjadi :
-          Bakteri aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk merombak makanannya menjadi energi. Contoh : Nitrosomonas sp., Nitrosococcus sp., dan Nitrobacter sp.
-          Bakteri anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk merombak makanannya menjadi energinya. Energi diperoleh dari proses perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen. Bakteri anaerob dikelompokkan menjadi:
-          Bakteri anaerob obligat
Bakteri anaerob obligat (sejati) hanya hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen merupakan racun. Contoh : bakteri belerang, Methanobacterium sp.
Micrococcus denitrificans, Clostridium botulinum,Clostridium tetani.
-          Bakteri anaerob fakultatif
Bakteri anaerob fakultatif dapat hidup jika ada ataupun tidak ada oksigen. Contoh E. Coli dan Lactobacillus sp.
-          Bakteri mikroaerofilik
Bakteri mikroaerofilik adalah bakteri yang tumbuh baik bila ada oksigen yang sedikit.
3.       Derajat Keasaman (pH)
Untuk pertumbuhan bakteri membutuhkan pH optimum terletak antara 6,5 dan 7,5. Tetapi ada beberapa bakteri yang dapat tumbuh pada pH rendah, atau tumbuh pada pH tinggi (basa).
Kondisi fisik perlu dipertimbangkan di dalam penyediaan kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri.
Pada kondisi lain, yaitu pada konsentrasi garam tinggi dikenal bakteri halofilik yaitu bakteri yang dapat hidup pada air asin di laut. Mikroorganisme yang memerlukan konsentrasi garam tinggi untuk pertumbuhannya disebut halofil obligat. Bakteri yang dapat tumbuh pada keadaan tanpa garam maupun mengandung garam disebut halofil fakultatif.

Senin, 25 April 2011

Monera


Monera merupakan kelompok organisme yang diperkenalkan pada tahun 1956 oleh Copeland. Monera berasal dari kata Yunani yaitu moneres yang berarti tunggal. Monera merupakan organisme yang sebagian besar mempunyai ciri-ciri:
-          Ukuran mikroskopis
-          Bersel tunggal (uniseluller)
-          Tidak memiliki membran inti sel (prokariotik)
Kingdom monera terdiri dari dua kelompok, yaitu :
1.      Archabacteria
2.      Eubacteria, terdiri dari :
-          Bakteri
-          Cyanobacteria
Ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan bakteri disebut Bakteriologi.
Bakteri
            Bakteri berasal dari kata Bakterion yang berasal dari bahasa yunani yang artinya batang kecil. Di dalam klasifikasi bakteri, digolongkan dalam Divisio Schizomycetes.
Ukuran dan Bobot Bakteri
            Satuan ukuran bakteri adalah mikro meter (µm) yang setara dengan 1/1000 mm atau 10-3 mm. Bakteri yang paling umum dipelajari di dalam praktikum mikrobiologi dasar berukuran 0,5-1,0 x 2,0-5,0 µm. Sampai saat ini bakteri yang paling kecil yang diketahui adalah Mycoplasma sp. yang berukuran 0,12 µ dan yang terbesar yaitu Thiomargarita sp. dengan ukuran 200 µ.
            Berat bakteri rata-rata 2 x 10-12 gram dengan berat jenis 1,04-1,10. Bakteri mengandung air 70-89 %.
Bentuk Bakteri
            Bentuk dasar sel bakteri ada tiga, yaitu :
1.      Bulat (coccus/ellipsoidal/spherical)
Coccus muncul dalam beberapa penataan yang khas bergantung kepada spesiesnya.
-          Monococcus, yaitu bakteri bersel tunggal. Contohnya : Chlamydia trachomatis
-          Diplococci, yaitu bakteri bersel dua berdempetan. Contohnya : Neisseria gonorhoea, Diplococcus pneumoniae
-          Tetracocci, yaitu empat sel bakteri berdempetan berbentuk segiempat. Contohnya : Pediacoccus cereviceae
-          Sarcina, yaitu delapan sel bakteri berdempetan berbentuk kubus. Contohnya : Thiosarcina rosea, Sarcina ventriculi
-          Streptococci, yaitu empat atau lebih sel bakteri berdempetan berbentuk rantai. Contohnya : Streptococcus mutans, Streptococcus pyrogenes
-          Staphylococci, yaitu empat atau lebih sel bakteri berdempetan dan bergerombol berbentuk anggur. Contohnya : Staphylococcus aureus
2.      Batang (bacil/cylindrical/rod like)
Sel bakteri berbentuk silindris atau seperti batang dinamakan bacil.
-          Monobacil, yaitu satu sel bakteri. Contohnya : Eschericia coli, Proponibacterium acnes
-          Diplobacil, yaitu dua sel bakteri berdempetan.
-          Streptobacil, yaitu empat atau lebih sel bakteri berdempetan berbentuk rantai. Contohnya : Bacillus anthracis, Azobacter sp.
3.      Spiral (helicoidal)
-          Spiral, yaitu sel bakteri berbentuk seperti spiral. Contohnya : Thiospirilopsis floridana
-          Spiroseta, yaitu sel bakteri berbentuk seperti skrup. Contohnya : Treponema palidum
-          Vibrio, yaitu sel bakteri berbentuk seperti tanda baca koma. Contohnya : Vibrio cholera
Struktur dan Fungsi Bakteri
            Struktur dan fungsi bakteri dapat dibagi menjadu dua, yaitu :
1.      Struktur dan fungsi dasar, yang terdiri dari :
-          Dinding sel
Berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri, mengandung 10-40% bahan kering, tersusun dari Peptidoglikan yaitu gabungan peptida/protein dan polisakarida. Berdasarkan ketebalan peptidoglikan dinding sel, bakteri dibedakan menjadi :
·         Gram positif
·         Gram negatif
-          Membran plasma
Membran ini menyelubungi sitoplasma. Membran plasma terdiri dari phospolipid dan peptida. Membran plasma ini bersifat selektif permeable dan berfungsi untuk mengatur pertukaran gas antara sel dengan lingkungan, Bila membran plasma ini rusak, maka bakteri akan mati.
-          Sitoplasma
Merupakan cairan sel. Sitoplasma bakteri tidak banyak mengandung organel seperti pada eukariot. Sitoplasma ini mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
-          Ribosom
Merupakan organel yang tersebar dalam sitoplasma. Ribosom tersusun dari Protein dan RNA. Ribosom berfungsi sebagai sisntesis protein.
-          DNA
Merupakan materi pembawa informasi genetik. DNA bakteri berupa rantai tunggal berbentuk melingkar (nukleotid). Beberapa bakteri mempunyai tambahan DNA melingkar lain yang lebih kecil disebut plasmid.
-          Granula Penyimpanan
Mengandung nitrogen, karbohidrat, dan lemak. Granula penyimpanan mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat warna. Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
2.      Struktur dan fungsi tambahan
-          Kapsul atau lapisan lendir
Adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu. Jika lapisan tersebut tebal maka disebul kapsul, dan jika tipis maka disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun dari polisakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) asam amino, dan air. Keduanya berfungsi untuk membantu sel bakteri melekat pada suatu permukaan atau dengan sel bakteri lainnya. Kapsul juga berfungsi sebagai pelindung dan cadangan makanan, serta ada hubungannya dengan virulensi.
-          Flagellum (flagela)
Disebut juga bulu cambuk. Flagella berfungsi sebagai alat gerak merupakan rambut cambuk yang sangat halus, keluar dari cytoplasma dan panjangnya beberapa kali tubuhnya. Dengan adanya flagella memungkinkan bakteri bergerak ke arah yang menguntungkan atau menghindari lingkungan yang merugikan. Namun tidak semua bakteri mempunyai flagella. Misalnya bakteri bentuk bulat tidak memilki flagella kecuali Sarcina afilis. Bakteri berbentuk batang sebagian memiliki flagella dan sebagian tidak memiliki flagella. Bakteri berbentuk spirilla memiliki flagella. Flagella dapat dilihat dengan metode pewarnaan Leifson’s. Dan terdiri dari protein yang analog dengan myosin.
Terdapat lima golongan bakteri berdasarkan flagella, yaitu :
1.      Atrichous
2.      Monotrichous
3.      Lopotrichous
4.      Amphitrichous
5.      Peritrichous
-          Pilus (pili) dan Fibria
Pilus merupakan struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel. Pilus mirip flagella, namun lebih pendek dan kaku serta berdiameter lebih kecil. Pilus tersusun dari protein, yang berfungsi sebagai penghubung ketika bakteri melakukan konjugasi (pertukaean metri genetik). Selain itu, pilus juga berfungsi sebagai pelekat antara sel bakteri yang satu dengan yang lainnya. Pilus hanya terdapat pada bakteri Gram negatif seperti Escherichia coli.
Fimbria (fimbriae) merupakan struktur sejenis pilus namun lebih pendek dari pilus.
-          Klorosom
Merupakan struktur yang berada tepat dibawah membran plasma. Klorosom mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk fotosintesis. Dan hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. Contohnya : Chlorobium sp. (bakteri hijau)
-          Vakuola Gas
Terdapat pada bakteri yang hidup di air dan melakukan fotosintesis. Dan memungkinkan bakteri mengambang di air untuk memperoleh cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat terjadi.
-          Endospora
Adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif. Endospora terbentuk di dalam sel bakteri jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora berfungsi sebagai pertahanan diri. Dan mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
Ada tiga posisi endospora yaitu :
1.      Central
2.      Subterminal
3.      Terminal

Sumber :
Dasar-dasar Mikrobiologi (Michael J, Pelezar, Jr.)
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0009%20Bio%201-2b1.htm

Klasifikasi dan Penamaan Mikroorganisme


Penelaahan mengenai organisme untuk menetapkan suatu sistem klasifikasi yang mencerminkan dengan sebaik-baiknya semua kesamaannya dan kelainannya itu dinamakan taksonomi.
Klasifikasi Mikroorganisme
                Taksonomi ialah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke dalam kelompok atau kategori yang disebut taksa (tunggal : takson). Kegiatan pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian disebut sistematika mikrobe. Proses tersebut yaitu :
1.       Taksonomi (klasifikasi), yaitu penataan teratur unit-unit ke dalam kelompok satuan yang lebih besar.
2.       Nomenklatur, yaitu penamaan satuan-satuan u=yang dicirikan dan dibatasi oleh klasifikasi.
3.       Identifikasi, yaitu penggunaan kriteria yang ditetapkan untuk klasifikasi dan nomenklatur tersebut di atas untuk mengidentifikasi mikroorganisme dengan membanding-bandingkan ciri-ciri yang ada pada satuan yang belum diketahui dengan satuan-satuan yang sudah dikenal.
Sistem klasifikasi ialah mengelompokkan organisme dengan sedemikian rupa, sehingga mencerminkan semua kesamaan maupun perbedaannya. Sebelum tahun 1700, para ahli biologi memisahkan dunia kehidupan menjadi 2 (dua), yaitu Animalia dan Plantae. Tahun 1750-an Carolus Linnaeus seorang naturalis dari Swedia, membagi lagi kedua dunia tersebut menjadi pengelompokan yang dapat diidentifikasi dan yang berkerabat. Dimana skema Lennaeus ini masih digunakan sampai sekarang yaitu nomenklatur sistem biner (dua bagian).
Konsep Mengenai Spesies
                Spesies adalah satuan atau kelompok dasar dalam semua sistem klasifikasi organisme, termasuk mikroorganisme. Spesies didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang berkerabat dekat yang:
1.       Dapat dibedakan dari individu-individu kelompok lain yang serupa
2.       Semuanya dapat saling dipertangkarkan (interbreeding) dengan anggota-anggota lain dalam kelompok tersebut.
Kategori Taksonomi (Taksa)
                Sistem klasifikasi biologi didasarkan pada hierarki taksonomi atau penataan kelompok atau kategori yang menempatkan spesies pada satu ujung dan dunia di ujung lainnya dalam urutan sebagai berikut :
-          Spesies, yaitu sekelompok organisme berkerabat dekat (untuk tujuan kita jasad renik) yang individu-individunya di dalam kelompok itu serupa dalam bagian terbesar ciri-cirinya.
-          Genus, yaitu sekelompok spesies yang serupa.
-          Famili, yaitu sekelompok genus yang serupa.
-          Ordo, yaitu sekelompok famili yang serupa.
-          Kelas, yaitu sekelompok ordo yang serupa.
-          Filum atau divisi, yaitu sekelompok kelas yang berkerabat.
-          Dunia, yaitu seluruh organisme di dalam hierarki ini.
Penamaan Mikroorganisme-Nomenklatur Sistem Biner
                Mikroorganisme, dimana bentuk-bentuk kehidupan yang lainnya selalu diberi nama berdasarkan nomenklatur sistem biner. Tujuan utama suatu nama ialah uentuk memberi cara pengacuan suatu mikroorganisme, namun bukan untuk memeriksanya. Setiap organisme ditandai dengan nama genus dan epitet spesies (berasal dari bahasa Latin atau dilatinkan). Nama genus selalu ditulis dengan huruf besar dan epitet spesies selalu ditulis dengan huruf kecil. Kedua komponen tersebut disebut nama ilmiah (genus dan epitet spesies) dan selalu dicetak miring, misalnya Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit gonorea.
Kode (Sandi) Nomenklatur
                Awal tahun 1900 para ahli botani dan zoologi membuat suatu peraturan yang diterima secara internasional untuk penamaan organisme dan diikuti oleh para biologiwan di semua negara, dengan tujuan agar memperoleh penamaan yang konsisten dan seragam bagi organisme. Sandi Internasional untuk Nomenklatur Zoologi untuk pertama kali diterbitkan pada tahun 1901, sedangkan Sandi Internasional untuk Nomenklatur Botani untuk pertama kali terbit pada tahun 1906. Tahun 1947 Gabungan Internasional Perhimpunan Mikrobiologi memakai Sandi Internasional untuk Bakteri dan Virus. Dimana pada saat ini dikenal dengan Kode Internasional Nomenklatur Bakteri, secara sinambung dimodifikasi dalam suatu usaha untuk memperbaiki dan menjelaskan peraturan dan pengaturannya. Edisi yang paling mutakhir diterbitkan pada tahun 1975.
Prinsip Nomenklatur
                Beberapa prinsip umum yang mendasari sandi-sandi dalam zoologi, botani, dan bakteriologi yaitu :
1.       Setiap macam organisme yang nyata disebut sebagai spesies.
2.       Spesies ditandai dengan kombinasi biner Latin, dengan tujuan untuk memberinya label yang seragam dan dipahami secara Internasional.
3.       Nomenklatur organisme diatur oleh organisasi pengawas internasional yang sesuai “the Internasional Association of Microbiological Societies”.
4.       Hukum prioritas menjamin penggunaan nama sah tertua yang tersedia bagi suatu organisme. Nama yang pertama diberikan kepada mikroorganisme itulah nama yang benar, asalkan mengikuti prosedur yang semestinya.
5.       Penunjukkan kategori diperlukan untuk klasifikasi organisme.
6.       Kriteria ditetapkan untuk pembentukan dan publikasi nama-nama yang baru.

Nama Ilmiah dan Nama Umum
                Beberapa contoh organisme yang disebut dengan nama umum dan nama ilmiah, yaitu :
NAMA UMUM                                                  NAMA ILMIAH
Anjing                                                                   Canis familiaris
Lalat rumah                                                        Musca domestica
Oak putih                                                            Quercus alba
Kapang roti                                                         Neurospora crassa
Gonokokus                                                         Neisseria gonorrhoeae
Basil tuberkulosa                                              Mycobacterium tuberculosis
                Keuntungan menggunakan nama-nama umum ialah untuk memudahkan dalam berkomunikasi yang lebih efektif antara dokter dan pasien.
Perkembangan Mutakhir dalam Taksonomi Mikrobe
                Dua perkembangan yang relatif baru telah muncul untuk digunakan dalam taksonomi mikrobe dengan berbagai cara akan membuat keputusan-keputusan yang lebih obyektif. Kedua taksonomi itu adalah :
1.       Tasonomi Numeris
Taksonomi numeris sering disebut juga taksonomi komputer. Taksonomi numeris mensyaratkan tersedianya sejumlah besar informasi mengenai mikroorganisme yang bersangkutan, sebanyak mungkin informasi mengenai ciri-ciri yang tidak berkaitan yang mungkin diperoleh. Setiap ciri diberi bobot yang sama dalam membentuk taksa.
Taksonomi numeris mempunyai dua keuntungan. Pertama, dapat dibuat objektif yaitu prasangka (bias) taksonomiwan tidak terbawa di dalam prosedur, sehingga hasilnya tidak terbuka untuk dipertentangkan. Kedua, bahwa hasil penemuannya dapat diulang-ulang yaitu taksonomiwan yang lain yang mengikuti prosedur yang sama dengan data yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula.
2.       Taksonomi Genetik
Bahan genetik bakteri yaitu DNA. Derajat kekerabatan atau kesamaan DNA pada berbagai mikroorganisme dapat ditentukan dengan percobaan hibridisasi. Dalam teknik ini utasan tunggal DNA mikroorganisme dipertemukan dengan utasan tunggal DNA mikroorganisme yang lain. Derajat kembali utasan-utasan tunggal ini mencerminkan derajat kesamaannya.
Pengubahan Konsepsi Taksonomi
                Contoh yang menggambarkan sifat beberapa perubahan yang terjadi dalam penataan taksonomi, yaitu:
                Bergey’s manual of Determinative Bacteriology, edisi ke 8 (1974) merupakan sumber informasi yang secara umum diterima bagi taksonomi bakteri. Diterbitkan tahun 1923, dengan memasukkan berbagai jumlah spesies untuk berbagai genus.
                Beberapa ahli mikrobiologi yang bekerja dalam bidang taksonomi disebut sebagai “pemecah”, mereka menetapkan spesies-spesies baru berdasarkan perbedaan-perbedaan yang kecil saja diantara kelompok yang berkerabat. Mikrobiologi lain yang menekuni taksonomi dinamakan “pemersatu”, mereka tidak menganggap perbedaan-perbedaan kecil itu cukup untuk mendirikan spesies-spesies yang baru.

Sumber : Dasar-dasar Mikrobiologi (Michael J. Pelczar, Jr., dan E.C.S. Chan)